Selasa, 15 Juli 2008

Asean Games

Qatar menjadi tuan rumah dalam ajang olah raga dalam Asean Games sekarang sih banyak orang bilang SEAGAMES .... gak tau juga tuh kapan sebutan itu mulai dipakai.



Mengunjungi Qalifa Stadion kira kira 10-15 menit dari pusat kota, tapi sayangnya susah mencari transportasi seperti TAXI atau bis kota. Sepertinya sih semua negara negara arab tidak begitu akrab dengan transportasi yang namanya BUS , mereka lebih akrab dengan TAXI . Mencari Taksi negara negara arab ibarat mencari bajai di tengah kota, jarang yang lewat. Kalaupun ada yang lewat selalu berisi penumpang.



Istimewanya Taksi di negara negara arab sangat murah meriah , mungkin karena kotanya yang tidak terlalu besar seperti jakarta, sehingga untuk transportasi dalam kota kita hanya membayar 10 atau 12 real, itu sama artinya membayar 25.000 rupiah kalau di jakarta.

Seperti negara negara arab pada umumnya kota Qatar juga gersang, panas dan berdebu, untunglah dinas tata kotanya selalu menyiram kota ini setiap hari sehingga devu yang menempel di tanaman yang dipinggir jalan bisa dibersihkan dari bunga bunga yang tertata rapi di pinggir jalan. Merawat bunga atau tanaman yang dipinggir jalan ibarat merawat bunga anggrek kalau di indonesia , di suram tiap hari, diberi pupuk biar bisa tumbuh dengan baik. Coba kalau di jakarta rumput ditanam begitu aja udah subur. itu aja masih banyak jalan jalan yang tidak punya tanaman rumput di pinggir jalan.

Menginap di city centre punya suasana lain sewaktu Sea Games, hotel kelas melati aja pasang harga 300 USD , wuih..... sebel tapi mo gimana lagi, terpaksa gak ada pilihan. Udah gitu internetnya pake acara bayar lagi , untung cuma staynya cuma 3 hari kalau 3 minggu bisa rugi bandar, bisa kacau dunia persilatan lihat tagihan Hotel bisa membeli sebuah ALTIS baru.

Melihat pertandingan Taufik Hidayat pada Sea Games hanya dikenakan biaya sekitar 12.000 rupiah, ternyata di Qatar banyak juga orang indonesia , umumnya mereka bekerja di oil company tapi ada juga yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tapi kalau dilihat dari yang datang sih rata rata ibu rumah tangga dan beberapa laki laki dewasa paruh baya , mungkin mereka bekerja di sektor formal.

Waktu pertandingan Taufik dimulai serasa menonton pertandingan di Jakarta, walaupun di jakarta saya sih belum pernah melihat pertandingan Taufik Hidayat..hehehehehehe.
Soalnya di setiap sudut terdengar teriakan dengan mengunakan bahasa indonesia, sesuatu yang jarang terdengar kalau bukan dalan event seperti ini.

Untunglah Pertandingannya dimenangkan oleh Taufik Hidayat, mungkin karena mertuanya nonton kali ye...... Sukses ya buat Taufik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar